Diary of Life

Halo teman manis, 

Dalam kesempatan kali ini gue pengen cerita pengalaman gue daftar beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan R.I. yang alhamdulillah berhasil sampai tahap substansi, ya meskipun masih belum lolos tapi semoga informasi ini berguna bagi kalian 👌

Jadi, tahun kemarin gue daftar LPDP jalur regular untuk S2 tujuan luar negeri. Kampus tujuan gue adalah UCL alias University College London dengan jurusan Security Studies. Sebenernya agak riskan juga karena jurusan gue masuk ke bidang keilmuan Social Policy and Administration yang katanya agak tidak diprioritaskan bagi LPDP, karena mungkin di Indonesia memang belum terlalu dibutuhkan atau apalah, tapi menurutku semua jurusan itu penting *trying to motivate myself*.

Tahap Pertama : Seleksi Administratif

Ini merupakan tahapan paling pertama yang harus kalian perhatikan, karena ini merupakan gerbang awal kalian untuk mengikuti serangkaian tes beasiswa LPDP. Please, meskipun terkesan remeh tapi jangan meremehkan seleksi administratif, karena pada kenyataannya ada kok temen dan rekan gue yang belum lolos di tahap ini. Pada tahap ini, kalian akan disuruh untuk mengisi data pribadi yang mencakup riwayat pendidikan, pengalaman organisasi, riwayat pekerjaan, pengalaman pelatihan/workshop/seminar/konferensi dan juga karya ilmiah atau riset jika memang ada.

Selain tentang daftar riwayat hidup kalian, ada juga beberapa dokumen yang harus kalian persiapkan selain ijasah dan transkrip nilai. Beberapa dokumen yang tidak bisa kalian siapkan secara mendadak di antaranya adalah statement of purpose, study plan serta surat rekomendasi dari dosen atau atasan kerja. Gue bakal coba jelasin secara singkat apa yang membedakan statement of purpose dengan study plan.

Statement of purpose biasanya dikenal dengan istilah motivation letter, atau orang biasanya nyingkat jadi motlet, bagi yang belum tau sekarang udah tau yaa kepanjangan dari motlet itu apa heheu. Nah, isi dari motlet ini sendiri harus berbeda dengan study plan kalian. Motlet harus lebih berfokus pada apa yang mengharuskan Anda mengambil jurusan tersebut dan tujuan serta kontribusi apa yang akan Anda berikan kepada Indonesia setelah lulus dari jurusan tersebut, kurang lebih seperti itu.

Sedangkan study plan atau rencana studi lebih berfokus pada bagaimana Anda akan menjalani masa kuliah di jurusan tersebut. Bagaimana dalam hal ini mencakup alasan kenapa memilih jurusan tersebut di kampus A dan bukan B, bahkan kenapa bukan di Indonesia. Bagaimana juga mencakup tentang kehidupan Anda selama perkuliahan berlangsung, termasuk ekstrakulikuler apa yang akan diikuti dan juga biaya tambahan apa aja yang akan dibutuhkan selama masa kuliah.

Kalo untuk surat rekomendasi dari dosen atau atasan kalian, biasanya formatnya sudah disediakan oleh LPDP dan kalian tinggal meminta tolong beliau termaksud untuk mengisi dan juga bertanda-tangan. Pake bahasa Inggris ya gengs.

Segenap atau serangkaian daftar riwayat hidup serta dokumen itulah yang akan dijadikan acuan oleh LPDP untuk seleksi administratif. Jadi kalo ada satu aja dokumen yang miss ataupun kurang layak, pasti kalian tidak akan lolos dalam tahapan pertama ini, jadi perjuangkan dengan baik di tahap ini yak!

Tahap Kedua : Seleksi Berbasis Komputer (SBK)

Jika kalian berhasil lolos pada seleksi administratif, kalian akan mendapatkan notifikasi di email tentang pengumuman untuk mengikuti tes di tahapan selanjutnya, yaitu Seleksi Berbasis Komputer (SBK). Sayangnya, di tahun kemarin jadwal pengumuman dan tes agak sedikit berubah-ubah jadi terkesan agak gimanaaaa gitu heheu tapi tak apa. 

Nah, dalam SBK ini apa aja sih yang bakal diujikan ? Yang pasti, tesnya akan menggunakan komputer, itu udah pasti wkwk. Sedangkan materinya mencakup Tes Potensi Akademik (90 menit), Soft Competency (30 menit), dan On the spot writing (30 menit) sehingga total waktu pelaksanaan selama 150 menit.

Tes Potensi Akademik (TPA) adalah tes yang pasti sudah umum kalian jumpai. Tes ini merupakan tes TPA pada umumnya, ada beberapa soal mengeai bilangan deret dan beberapa konsep matematika dengan rumus-rumus dasar. Selain itu, akan ada juga soal bahasa Indonesia dalam TPA, seperti tentang sinonim dan antonim. Mungkin bagi yang sudah terbiasa berhubungan dengan angka, TPA tidak begitu menjadi masalah. Tapi bagi gue pribadi yang anti banget dengan angka sejak masuk kuliah, belajar TPA jadi bahan yang paling gue persiapin untuk SBK. Gue juga nyaranin bagi yang merasa lemah di angka untuk giat belajar di angka-angka dan rumus-rumus dasar, soalnya kalo yang bahasa Indonesia inshaAllah bisa untuk dinalar kok.

Sedangkan Soft Competency merupakan tes yang katanya baru muncul di tahun 2018. Tes ini lebih ditujukan untuk mengetahui sifat-sifat khusus yang ada pada kita. Jadi pertanyaannya adalah pertanyaan pilihan yang tidak ada benar atau salah, tapi pilihan kita akan menunjukkan seperti apa sih diri kita ini. Kalo yang udah pernah ikut tes CPNS, tes ini mirip dengan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). 

On the spot writing essay mungkin menjadi salah satu hal yang cukup menakutkan bagi sebagian besar kita, karena kita harus bisa menulis essay berbahasa Inggris dalam waktu 30 menit dengan topik yang baru akan kita ketahui setelah tes dimulai. Apa persiapan untuk ini ? Kalo berdasarkan dengan pengalaman, lebih banyak baca berita nasional terkini akan sangat membantu dalam mengerjakan tes ini, karena topik yang dimunculkan adalah topik dari berita-berita nasional yang kemudian di translate ke dalam bahasa Inggris oleh LPDP untuk dijadikan bahan ujian. Kalo kalian belajar grammar, gue rasa basic grammar kalian pasti udah pada tahu kan ? Jadi mending fokus ke perluasan berita aja supaya pas ngerjain essay idenya bisa lancar dan mudah untuk improvisasi. Gue sendiri pas tes ini agak nyesel karena ga terlalu baca berita sehingga kurang mengerti dengan topik yang gue dapet. Cuma, herannya gue rasa nilai essay ini kaga diitung deh.

Nah, setelah tes, nilai untuk TPA dan TKP akan langsung muncul beberapa jam setelah tes selesai dilakukan. Tapi untuk nilai essay tidak bisa langsung muncul, soalnya kan perlu dikoreksi dulu ye kaan. Dari pengumuman TPA dan TKP ini kalian bisa langsung tahu apakah kalian lolos ke tahap selanjutnya atau tidak, kalo kalian tau ambang batasnya. Tapi masalahnya adalah, ambang batas nilai kelulusan TPA dan TKP tidak diumumkan heheu, jadi biasanya peserta asal nebak aja gitu. Dan lagi, batas nilai untuk jalur regular dan afirmasi juga berbeda ya hmm.

Tahap Terakhir : Seleksi Substansi

Pada tahap ini, kalian bakal melalui tahapan tes yang mungkin cukup mendebarkan karena kalian akan bertatap langung dengan penguji. Tahap ini terdiri dari dua tahap, yaitu wawancara dan Leaderless Group Discussion (LGD). Nah, bisa dibilang tahap ini termasuk tahap yang cukup menentukan karena kalian akan ditanya seputar motlet dan rencana studi secara lebih mendalam. Kalian harus bener-bener bisa meyakinkan kepada penguji kenapa kalian layak untuk mendapatkan beasiswa LPDP.

Pada tahap wawancara, kalian akan ditanya mengenai rentetan riwayat pendidikan dan pengalaman kalian hingga akhirnya kalian memutuskan untuk mengambil jurusan tersebut. Jika pendidikan, pengalaman dan tujuan S2 kalian cukup nyambung dan memiliki korelasi yang kuat, hal ini bukan menjadi soal. Tapi beda ceritanya jika pendidikan S1 kalian, pengalaman kerja kalian dan tujuan S2 kalian tidak sejalan. Ini yang juga terjadi di gue. Gue lulusan S1 Ilmu Hubungan Internasional, setelah lulus gue lanjut ngajar IELTS sembari mengisi waktu untuk persiapan S2, pikirku. Disini pas wawancara gue kena cecar deh, soalnya dinilai S1, pengalaman setelah lulus dan S2 gue kurang nyambung, dan mungkin gue juga kurang bisa berkilah karena udah terpojokkan wkwk. Bahkan gue juga ditanya, kenapa ga ambil di Indonesia aja kan ada Universitas Pertahanan.

Di tahap wawancara ini dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama akan bertanya tentang studi kita dan dilakukan oleh orang yang memang expert di bidangnya. Wawancara kedua dilakukan oleh psikolog dan lebih nanyain tentang kehidupan pribadi kita, pencapaian dan kegagalan serta permasalahan yang menurut kita berat yang berhasil kita selesaikan. Pertanyaan terkahir terkait dengan kewarganegaraan, patriotisme dan nasionalisme kita diuji di sini. Pandangan-pandangan mengenai terorisme juga mungkin saja diajukan.

Tahap terakhir adalah LGD, modelnya mirip dengan FGD pada umumna. Kita akan dikelompokkan dengan beberapa orang yang nama-namanya tidak akan kita ketahui sampai akhirnya kita dipanggil untuk ke ruangan. Jadi tidak akan ada waktu untuk setting posisi heheu. Dalam forum tersebut, kita akan diminta untuk mendiskusikan salah satu permasalahan yang ada di Indonesia yang topiknyas sudah ditentukan. Kemudian, kita akan diminta untuk mengemukakan pendapat terkait dengan permasalahan tersebut. Jika mau aman, cobalah untuk memposisikan diri sesuai dengan bidang yang diminati. Misalkan ingin lanjut kuliah di jurusan teknik, maka cobalah untuk memberikan jawaban dari pandangan orang teknik, tentang inovasi atau penemuan alat baru misalkan, dan jangan lupa untuk memberikan contoh untuk membantu memahamkan. Dan karena judulnya adalah leaderless, maka jangan mencoba untuk mendominasi. Nanti di dalam ruangan akan ada 2 pengawas yang cuma mengawasi dan tidak akan pernah menginterupsi kecuali waktu sudah habis.

Pengalaman gue di bidang ini sebenernya membuat gue sedikit minder dan sedih sih kalo boleh cerita. Jadi, per kelompok waktu itu terdiri dari 10 orang, 9 cowok yang sudah pada berpengalaman dan berprofesi tinggi, beberapa ada yang tujuan S3 juga dan gue satu-satunya cewek degan posisi kurang berpengalaman. Secara mental, gue mungkin udah agak down sebelum masuk ruangan tapi itu gaboleh terjadi sih sebenernya. Pas sudah mulai diskusi, gue kalah dengan bapak-bapak rombongan gue, gue angkat tangan aja ga dianggep heheu. Tapi itu pengalaman yang memang priceless sih dan kesalahan gue adalah gue gada persiapan latian LGD sama temen sama sekali. 

Pengumuman Lolos

Dari tahap wawancara dan LGD sebenernya gue uda minder banget dan ga yakin buat lolos karena gue cukup sadar diri, dan alhamdulillaah memang belum diberi kesempatan tahun kemarin. Kenapa gue bersyukur ? Karena gue tau dimana kekurangan gue yang harus gue perbaiki dan bersyukur uda dikasih ijin mengikuti sampai tahap terakhir dan ketemu orang-orang hebat. Dan memang tahun kemarin temen-temen yang lolos rata-rata emang yang udah kerja dan emang kerjaannya nyambung gitu, kalo gue tiba-tiba lolos itu mukjizat banget.

Oh iya, untuk sertifikat bahasa seperti IELTS dan juga LOA itu kalo tahun kemarin boleh menyusul yaak, tapi kalo tahun sekarang gue kurang tau. Tahun 2019 ini gue juga belum berani buat daftar LPDP lagi karena masih menjadi Wiwit yang sama dengan tahun lalu :)

Semangat bagi yang mau daftar, dan doakan saya segera menyusul 😆

Untuk beberapa contoh soal selama SBK gue ada tapi sebatas yang gue inget, yang mau boleh hubungin yaak nanti gue kirim sekalian sama list pertanyaan interview buat persiapan latian 😉

Halo Teman Manis, 

Gue sekarang pengen share pengalaman gue ke IKEA Alam Sutera dengan menggunakan transportasi umum dari Jakarta, yaitu dengan dengan Transjakarta dan dibantu oleh aplikasi  Trafi, thank you ! 

Naik transportasi umum buat ke IKEA ga seberat yang gue bayangin dan ga selama dan selelah yang gue kira. Semuanya gampang dan super murah banget ! Tapi yang jelas, emang ga secepet naik taksi atau ojol yak !

Oiya, for your information nih guys, IKEA Alam Sutera ada di Jl. Jalur Sutera Boulevard No. Kav. 45, Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, Banten 15320 dan buka setiap hari dari jam 10.00 sampai 22.00. Dan kalo mau pake transportasi umum, kalian cuma butuh buat berenti di halte terdekat dan naik ojol, deket banget jadi bakalan murah.

Dalam perjalanan ini, Trafi ngebantu banget buat nemuin bus stop terdekat dari tempat gue. Gue berangkat dari Cawang, Jakarta Selatan dan kalo kalian punya starting point yang sama, kalian cuma butuh naik ke  Transjakarta number 9 or 9A arah Pluit atau Grogol, kemudian berhenti di Senayan JCC untuk ganti bus. Di halte ini, kalian harus nunggu buat naik Transjakarta nomor T11 yang beroperasi dari Bundaran Senayan ke arah Palem Semi atau Terminal Polis Plawad, tapi kalo kalian punya Trafi kalian uda bisa ngira-ngira bus datang berapa menit lagi. Dari bus ini, kalian berhenti di Rest Area KM 13.5, pemberhentian ini emang ga kaya halte karena emang dia rest area tol gitu hehe. Untuk naik Transjakarta ini, kalian cuma butuh bayar Rp. 3.500,- aja, murah kan ?! Trus dari sini kalian bisa naek Go-Jek dengan biaya hanya sekitar Rp. 7.000,- atau Go-Car sekitar Rp. 11.000,- dan kalo mau jalan juga bisa, cuma 3 KM kok 😆

Bener-bener murah kan kalo mau pake transportasi umum, apalagi kalo kesana cuma pengen buat cuci mata doang dan ga beli apa-apa, jadi gaperlu buang duit banyak-banyak buat naik kendaraan pribadi. Tapi, kalo memang niatnya buat beli barang, gue ga ngerekomendasikan buat naik transportasi umum wkwk soalnya ga kebayang rempongnya kan hehe, atau mungkin pulangnya aja yang pake taksi jadi tetep hemat, rutenya tetep sama kok, bisa naik dari Rest Area KM 13.5.

Sebenernya, dimanapun tempat kalian di Jakarta, kalo mau ke IKEA kalian cuma perlu buat naik Transjakarta number T11 dan berhenti di Rest Area KM 13.5. Ini lampiran peta perjalanan Transjakarta T11, semoga bisa membantu kalian yang ingin explore pake Transjakarta 😘

Halo Teman Manis,

Kali ini gue mau cerita tentang proses refund dari JD.ID yang super banget lama mashaAllah !

Cerita berawal ketika gue beli wireless bluetooth earphone di JD.ID, ga mahal sumpah murce ! Tapi siapa tau ending-nya bikin sebel ga karuan. Bukan karena nominalnya, tapi tanggung jawab dan pelayanannya yang kemudian bikin kapok belanja ! 

Earphone tersebut harganya cuma Rp. 80.000,- lah, gue beli 2 sekalian karena murah. Awalnya maklum lama dateng karena emang dikirim dari luar negeri, Hongkong kalo katanya mah. Tapi uda ditunggu sebulan lebih kaga dateng, akhirnya gue batalin karena liat review nya barang pada ga lama datengnya. 

Nah, setelah gue batalin, katanya uang bakal dibalikin dalam waktu cuma kurang dari 6 hari waktu kerja. Gue tunggu, eh kok lama ! Gue tanya CS katanya emang ada penundaan karena HARBOLNAS 12.12, oke masuk akal. Tapi lama banget sampe sebulan setelah harbolnas pun uang gue belum di refund ! 

Bukti Transaksi Pembatalan

Gue tanya CS nya lagi, responnya jelek banget ! Cuma kaya copy paste ! Gue sering banget email CS nya karena sebel dipermainkan, tapi jawabannya selalu aja sama, alasannya adalah HARBOLNAS 12.12 ! Oke gue maklumin sih sebenernya, tapi masa iya alasan harbolnas dipake sampe dua bulan setelahnya ?

Jawaban dari CS

Yang bikin kesel adalah, uang gue ga seberapa tapi gue ngerasa JD.ID ga bagus banget dalam melayani pelanggan ! Penantian gue ga seberapa banget sama uangnya, tapi kalo gue diem aja pelayanan dia ga bakal berubah !

Hello guys, 

I would like to share my experience going to IKEA Alam Sutera using public transportation from Jakarta, precisely Cawang, South Jakarta. Generally speaking, it was not that hard as I imagined before, but yes it did take a bit longer time than using an online taxi or other modes you may call as ojol (ojek online). But first, let me thank Trafi and Transjakarta that made everything run even smoother 😁

IKEA Alam Sutera located at Jl. Jalur Sutera Boulevard No. Kav. 45, Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, Banten 15320 and open daily from 10 AM to 10 PM.  

You only need to change your bus once and use an online taxi or walk to IKEA Alam Sutera, because the bus stops nearby !

Trafi helped me to find the nearest bus stop and which bus I needed to ride for. Everyone who wants to go there from Cawang as I did, you need to find Transjakarta number 9 or 9A towards Pluit or Grogol, then stop at Senayan JCC to change your bus. Here you need to wait for Transjakarta number T11 that operate from Bundaran Senayan to Palem Semi or Polis Plawad Terminal. From this bus, you need to stop at Rest Area KM 13.5. For using Transjakarta, you need to pay IDR 3.500,- at all. Then pay Go-Jek for about IDR 7.000,- or Go-Car for about IDR 11.000,- or perhaps you wanna walk for about 3 KM 😆

It is really cheap for you to go there using public transportation, moreover if you only want to do a window shopping without buying anything. But, I don't recommend it to back home for you who buy many things from IKEA haha

Basically, wherever you are at Jakarta, you only have to find Transjakarta number T11 and stop at Rest Area KM 13.5. Here I attach the route of T11 for you and find the nearest bus stop around you 😘

Salam, Teman Manis :)

Jangan bosan ya akhir-akhir ini bahasan aku ga jauh dari PARE 😂

Karena memang aku lama berada di Pare kemarin-kemarin itu, sambil nunggu dapat kuliah S2 beserta beasiswanya, mohon doa juga ya :)

Okay, kali ini sebenarnya adalah sedikit curhatan dari aku yang sudah berlama di Pare dan selalu ingin pergi sejenak mencari hiburan, karena you know, Pare is way too 'nice' to have fun 😅

1. Nonton ke Golden Theatre, Kediri

Bagi kalian yang suka nonton dan gamau ketinggalan film terbaru, di Kediri ada bioskop yang ga kalah bagus dengan bioskop-bioskop yang ada di kota besar lainnya. Bahkan, kalian sudah bisa pesan tiket online lewat situ Golden Talipodo dan pemutaran film nya pun tidak kalah cepat dengan tanggal rilis premiere nya. Studionya pun ada 5 atau 6, aku lupa sih hehe tapi banyak. Masih banyak plus point lain yang bisa kalian dapatkan; (1) kalian bebas buat bawa makanan apapun dan sebanyak apapun pas nonton di bioskop ini, mungkin karena memang ga ada cafe khusus di bioskop ini dan (2) harga tiketnya relatif murah jika dibandingkan dengan bioskop di kota besar, weekdays dibanderol dengan harga Rp. 25.000,- dan weekend hanya Rp. 35.000,-, hemat kan 😍


3. Makan Enak di Sekitar Kediri Town Square (KETOS) & Transmart

Kalo kalian suka kuliner kota, Kediri Town Square dan Transmart bukan pilihan yang salah. Kalian bisa nemuin makanan mulai dari McDonalds, Sushi, Donner Kebab, dan sebagainya di dua tempat tersebut. Mungkin kalian pikir makanan itu biasa aja, tapi ketika kalian di Pare, percayalah betapa nikmat menemukan dan menikmati makanan itu setelah berlama makan dengan makanan ala kadarnya 😍. Nah, kalo kalian suka kuliner yang khas dan pengen beda, daerah sepanjang jalan antara Transmart dan KETOS banyak tempat makan yang cukup khas dan terkenal di Kediri, kalian bisa mencobanya ! Apalagi kalo musim puasa, sepanjang jalan banyak variasi makanan yang dijual, tergoda pasti ! Pilihan lain ada di jalanan sebelum kalian sampai ke Golden (aku gatau nama jalannya huhu pokoknya sebelum kalian sampe ke Golden kalian pasti lewatin itu), kalo malem jalanan ini ga kalah rame, demen dah liatnya. Banyak makanan yang di jual di gerobak sampe kios-kios makanan berjajar mulai dari dimsum, mie setan, warung sambal-sambalan, warung ayam-bebek, dan sebagainya, kalo pake mobil pasti susah parkir nih.

3. Nongki di Gumul

Katanya, belom ke Pare kalo belom ke ikon terkenal ala ala Paris ini. Posisinya ga terlalu jauh dari Kampung Inggris, mungkin sekitar 15 km. Kalo lagi weekend biasanya banyak yang gowes kesana, aku sih belom pernah karena menurut aku terlalu jauh kalo pake sepeda HAHA tapi temen-temen aku uda banyak banget yang nyobain sensasi lelah itu 😂 Kalo misal kalian lowong di malam hari, bisa banget kesana malam, karena justru lebih rame pas malam, banyak yang nongkrong di area Gumul sambil menikmati semilir angin ~

4. Main ke Malang 

Kalo misal semua hal di atas uda pernah dilakuin, ga ada salahnya kalian ngacir aja ke Malang haha deket banget dan bisa pake moda transportasi apapun. Kalian bisa naek motor, durasi kurang lebih 2 jam, atau naik bus dengan durasi yang sama dan biaya sekitar 10 - 20 ribu, atau naik travel kalo mau lebih nyaman, dengan tarif 60 ribu. Banyak travel di Pare yang bahkan menawarkan paket wisata untuk ke Malang, kalian tinggal pilih mau ke pantai atau gunung, karena di Malang sudah pasti semuanya ada 😉 Banyak pantai yang masih sepi yang bisa kalian jadikan temporary private beach, nikmatin angin sore sampe liat sunset, maknyus ! Oya, pastikan kalian memilih travel yang bagus ya ! Temen aku pernah ga dapet kursi tapi dipaksa muat gitu.

Pasir yang tidak berbisik

Sunset di Tanah Anarki :D

Sobi Bolang

5. Shopping ke Surabaya

Nah, bagi yang suka shopping, pergi ke Surabaya adalah hal yang amat sangat tepat. Beda dengan Malang, Surabaya punya lebih banyak mall dengan koleksi yang sangat jauh lebih lengkap. Selain itu, kalian juga bisa nyobain kuliner yang ada di Surabaya. Ada banyak hal yang bisa di lakukan di sana. Malemnya, bisa juga main ke Surabaya Carnival Night Market. Ga susah kok ke Surabaya, kalian tinggal ke terminal trus naik bus Rukun Jaya, durasi 3 jam dengan tarif 30 ribu. Sayangnya bus ini adalah bus patas dengan ukuran kecil, jadi kalo lagi rame rasanya sama aja kaya non-patas. Kalo kalian beruntung, kalian bisa naik bus Harapan Jaya karena ukuran bus nya lebih besar jadi otomatis akan lebih nyaman, tapi jam operasional bus Harapan Jaya tidak sebanyak bus Rukun Jaya. Aku sendiri tidak menyarankan kalian untuk pake travel dari / ke Surabaya. Jujur, travel di Pare memiliki pelayanan yang paling buruk di antara travel yang pernah aku naikin. Dari Pare ke Surabaya seringnya mobil di isi untuk orang-orang yang akan ke bandara dan bawaannya pasti banyak, siap-siap aja kalian suruh pangkuin barang / koper, begitu juga sebaliknya ketika mobil jemput penumpang dari bandara zz. Aku pribadi ada pengalaman naik travel dari Surabaya ke Pare, dijanjiin mau dijemput jam 7 pagi tapi aku nunggu mobil yang lagi standby di bandara sampe jam 10 pagi, alasannya adalah nunggu penumpang yang di bandara. Padahal kenyataannya mereka nyari penumpang sampe mobil penuh huft, dan itu uda pasti penuh sesak sampe aku pengen naik bus aja kalo ga bawa bawaan banyak 😩😭

6. Ke Kawah Ijen, Banyuwangi

Aku sendiri belum pernah ke sini, tapi aku merekomendasikan ini karena kalian tidak akan kesusahan untuk menemukan paket wisata ke Kawah Ijen dengan harga yang murah. Tapi saranku, usahakan kalian punya rombongan sendiri karena selain harga akan lebih murah, kalian juga akan lebih nyaman karena satu mobil adalah kalian semua dengan kapasitas yang sudah kalian atur, jangan sampe kalian kejadian gadapet kursi tapi dimasukin ae ke mobil dengan dalih, "Masih muat kok itu mba/mas!".

7. Bali aja, murceee :D

List terakhir dan yang sangat diinginkan oleh manusia-manusia perantau di Pare adalah liburan ke Bali. Bukan tanpa alasa, tapi memang paket tour jalur darat ke Bali dari Pare lumayan murah, bisa 500 ribu sudah biaya PP dan hostel selama 3 hari. Travel ke Bali pun cukup murah, hanya 300 ribu PP, tapi aku ga merekomendasikan untuk yang bepergian sendiri. Rasanya bakal kaya ketipu ! Aku pernah pesen travel dari Bali ke Pare, tanpa dikasih tau apa-apa ternyata travel aku dari Bali ke Surabaya dan Surabaya ke Pare itu literally beda, dan travel aku yang dari Bali ke Surabaya pun gatau apapun karena gaada tektokan sama sekali, aturan kan ada tektokannya. Berdasar pemilik travel Bali-Surabaya PP, aku lebih disarankan untuk naik travel/bus dari Pare ke Surabaya, kemudian naik travel Surabaya ke Bali atau sebaliknya, karena lebih jelas dan ga makan hati karena salah paham. Banyak travel yang buka di kios-kios sebelum pintu masuk bus di Terminal Purabaya / Bungurasih, salah satunya adalah Bali Purnama, travelnya ontime dan kita dapat jajan + minum, tapi aku lupa dapet makan atau engga nya hehe kayanya sih dapet juga.

Lovely scenery <3