Salam, Teman Manis :)
Quote Bijak :" |
Alhamdulillah, aku uda lulus S1 sejak September 2017 lalu, udah hampir setengah tahun :")
Keinginan banyak mahasiswa ketika kuliah adalah segera lulus, padahal setelah lulus kehidupan setelahnya lebih berat untuk ditentukan. Kemudian, apakah buru-buru lulus kuliah adalah hal yang salah? Sama sekali TIDAK! Semakin kalian menunda, sama halnya kalian menghindari tantangan dan segala urusannya di depan akan ikut tertunda, termasuk nikah, eh 😁
Kuncinya adalah, lulus aja dulu, urusan setelahnya dipikir habis itu, toh kalian nunda lulus karena alasan yang masih sama ngambangnya juga ga baik kok, serius!
Nah, habis lulus kalian pasti bingung, apalagi kalo cewek macam gue wk mau dan disuruhnya S2 aja, karena kalo kerja dulu nanti keasyikan dapet duit jadinya gamau kuliah lagi. Well, pemikiran itu adalah setengah tidak benar, karena pada akhirnya seperti aku wk.
Ceritanya, aku gamau daftar kerja dulu karena aku berfikir dengan landasan di atas tersebut, pada akhirnya aku memutuskan untuk mengejar S2 dan segala persiapannya (sampai sini aku benar sih, hehe), karena di sini posisiku belum punya IELTS yang dibutuhkan untuk daftar S2. Akhirnya aku memutuskan untuk les dulu di Mr. Alex Course, Pare dengan alasan yang sudah saya sebutkan di sini.
Tiga bulan berlalu, aku alhamdulillaah nilai IELTS ku memuaskan dan karena aku belum punya kerjaan tetap akhirnya aku bantuin ngajar di sana, lucky me karena gajadi pengangguran setelah lulus sampai sekarang. Dan sampai saat ini aku merasa fine aja karena memang aku masih sibuk ngelamar S2 dan beasiswa kesana kemari dan belum ada lamar kerja sama sekali.
Tapi, tahukah kalian, di dalam hati kecil aku pengen banget kerja, merintis kerjaan yang setidaknya ada sambung sedikit dengan kuliah aku. Kadang aku mulai berada pada titik sedih, kenapa ga daftar kerja seperti teman-teman yang lain yang sudah pada punya kerjaan tetap dan bisa dianggap sebagai kerja.
Ketika kalian memutuskan untuk melanjutkan S2 dengan beasiswa, akan ada dilema besar yang selalu muncul dari diri kalian, karena gabisa gampang dan cepet. Mungkin kalian bisa dapat Letter of Acceptance (LOA) dengan cepat, tapi beasiswanya belum ada ataupun sebaliknya. Saat-saat inilah yang membuat kalian mulai goyah, antara terus berusaha untuk melanjutkan S2 atau kerja. Beberapa temanku akhirnya memutuskan untuk berusaha sambil bekerja, tapi dengan konsekuensi S2 nya pasti bukan lagi dan tidak bisa lagi menjadi priority karena kerja aja udah pasti capek, iya apa iya ? Tapi menurutku itu tetap lebih baik dibandingkan diam, karena kalian akan terbiasa tidak melakukan apa-apa dalam waktu yang lama dan itu gabaik sama sekali (menurutku sih).
Aku ? Aku memutuskan seperti mereka, tapi posisiku adalah di Pare, aku gatau bisa dibilang kerja atau engga hehe tapi satu yang aku tau, aku ga berdiam diri :) Dan itu yang paling penting bagi seorang fresh-graduate. Pertama, itu akan berpengaruh pada CV kalian ketika melamar S2, karena pengangguran atau berdiam diri akan dianggap sebagai pemalas. Kedua, kalian berlatih untuk terus melakukan sesuatu, sehingga kalian gabakal kaget kalo nanti lanjut S2, menghindari zona nyaman yang tidak menguntungkan lah ya.
Kesimpulannya adalah, semua kembali pada preferensi masing-masing. Pengalamanku ingin menyampaikan bahwa apapun pilihannya, usahakan untuk terus bergerak dan berpindah, usahakan untuk tidak berdiam diri sambil menunggu sesuatu. Lakukan hal lain yang lebih produktif karena diam akan menumbuhkan zona nyaman yang melahirkan malas. Misal kalian mau S2, semua butuh persiapan, iya benar, tapi usahakan lakukan semuanya dengan tetap bergerak, kerja atau apalah. Dan kalau memang ingin kerja, keputusan lebih gampang, namun menunggu panggilan penerimaan yang juga susah, hehe.
Dan sekarang, aku pengen kerja juga sembari menunggu beasiswa 😅