Analisa Permasalahan Rayon Dan Komisariat

by - 21:23


            Untuk menuju sebuah organisasi yang ideal, tentu harus ada analisa kuat dari seluruh anggota organisasi agar kemudian dapat bersama-sama membangun titik ideal tersebut. Analisa tersebut harus diawali dengan mengenali permasalahan-permasalahan yang ada, baik permasalahan yang visible ataupun invisible. Permasalahan mungkin dapat saja diabaikan ketika setiap anggota merasa sudah puas dengan keadaan yang ada, namun kepuasan tersebut belum tentu menjadi sebuah titik ideal ketika organisasi disandingkan dengan organisasi lain. Dalam hal ini perlu digarisbawahi bahwa untuk mendapatkan sebuah masalah kita harus keluar dari rasa puas dan cukup. Keberadaan organisasi yang apa adanya tentu akan tergusur dengan organisasi yang menitikberatkan pada “ada apanya”. Untuk itu, pembenahan dalam organisasi selayaknya dilakukan sesering mungkin dan se-inovatif mungkin. Permasalahan dalam organisasi, khususnya di PMII sendiri dapat dilakukan dengan mencari celah efektif yang belum terisi, serta pemberian inovasi dan revitalisasi terhadap apa yang sudah ada.
            Dalam skala komisariat, dapat dikatakan bahwa PMII sedikit banyak memiliki permasalahan yang sering terabaikan atau mungkin belum terselesaikan secara rapi. Permasalahan tersebut mengimbas pada sense of belonging dari setiap anggota yang secara tidak langsung akan mengimbas pada jauhnya organisasi dari titik ideal. Permasalahan kurangnya rasa cinta terhadap organisasi dapat ditimbulkan dari perasaan kurang puas anggota terhadap keadaan organisasi. Komisariat sendiri terlihat kurang melakukan perubahan untuk menarik para anggotanya ke dalam lingkup kepemilikan PMII. Kurangnya agenda yang inovatif juga mungkin menjadi penyebab para anggota memilih untuk menjadi pasif dalam organisasi. Padahal semestinya keadaan seperti ini menjadi tanggung jawab seluruh anggota pada umumnya. Di sisi lain, rasa cinta terhadap organisasi juga disebabkan oleh adanya skala prioritas. Tidak dapat disalahkan bahwa seseorang memilih untuk lebih aktif pada organisasi yang dinilai dapat lebih memberikan manfaat dan meningkatkan kemampuannya dalam sektor tertentu. Permasalahan seperti ini justru sebenarnya menjadi tolok ukur tersendiri bagaimana agar organisasi PMII setidaknya menjadi prioritas bagi anggotanya.
            Permasalahan sense of belonging dapat sedikit diatasi dengan sering melakukan kegiatan bersama, atau setidaknya menarik anggota untuk sering berkunjung ke komisariat. Hal ini dimaksudkan agar anggota dapat lebih saling mengenali anggota lainnya sehingga timbul rasa persaudaraan yang secara alamiah mengikat. Untuk menarik anggota ke komisariat, tentu dibutuhkan keadaan komisariat yang nyaman, dalam artian nyaman bahkan bagi pengunjung baru. Menciptakan kenyamanan visibilitas pada komisariat Airlangga tentu akan sama sulitnya dengan menciptakan kenyamanan hati jika tujuannya untuk menarik anggota sering melakukan sambang. Komisariat harus mampu memfasilitasi kebutuhan anggota seperti halnya dalam pengadaan diskusi dan juga agenda lain yang mencakup minat para anggota, seperti olahraga, tadabbur alam, masak, baksos, atau mungkin bersih-bersih. Fasilitas penunjang lainnya juga dapat dilakukan dengan menambah wifi pada komisariat, hal ini dinilai sangat efektif untuk mengundang anggota ke komisariat. Pendanaan wifi  yang tidak gampang haruslah disertai dengan usaha lebih dari para anggota. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan menari iuran ataupun dengan melakukan usaha khusus, misalkan membuat buletin yang dijual kepada alumni-alumni, sehingga ada timbal balik yang didapatkan oleh alumni yang selama ini telah banyak memberikan sumbangsih dalam bentuk apapun.
            Ketika para anggota sudah mampu dirapatkan ke dalam rasa kebersamaan, maka akan mudah untuk bersama-sama membenahi keadaan komisariat. Apatis anggota pun dapat diminimalisir. Kegiatan-kegiatan seperti diskusi dan bersih komisariat akan dapat dengan mudah dikondisikan. Namun hal itu juga harus diselaraskan dengan fasilitas yang diberikan oleh pengurus, sehingga anggota tidak banyak merasa kecewa dengan aspirasi yang telah disampaikan. Keadaann seperti ini dimaksudkan agar keanggotaan dan kepengurusan komisarian berjalan dua arah, ada kalanya pengurus mengusulkan suatu kegiatan dan ada kalanya pengurus menerima usulan kegiatan dari anggota. Keberadaan PMII sebagai sebuah organisasi Islam juga harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang dikandungnya. Jangan sampai kegiatan yang dilakukan melupakan kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai Islam, seperti tahlil. Tahlil dinilai perlu untuk dilestarikan karena setidaknya menjadi formalitas untuk membuktikan dan menjaga organisasi PMII sebagai sebuah organisasi Islam. Selain itu, untuk dapat menjadikan PMII sebagai organisasi yang dikenal oleh masyarakat, PMII harus selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan mulai dari hal kecil seperti mengajar dan juga hal-hal krusial seperti melakukan aksi demo.
            Permasalahan pada organisasi PMII kadang juga muncul dari rayon. Tidak selamanya rayon sejalan dengan komisariat. Ada kalanya rayon memiliki pandangan yang berbeda dengan apa yang telah dicetuskan oleh komisariat. Keadaan seperti ini dapat muncul ketika adanya kerenggangan antara rayon dan komisariat, bisa jadi karena rayon melakukan isolasionisme atau karena memang keputusan yang diberikan oleh komisariat terlalu mengesampingkan kepentingan rayon. Dalam rayon sendiri tidak dapat dipungkiri kadang terselip perang dingin antar anggota akibat perebutan kekuasaan, sehingga rayon seolah mengalami polarisasi. Baik permasalahan internal rayon ataupun permasalahan rayon dan komisariat bertumpu pada satu titik, yaitu kurangnya komunikasi. Ketika komunikasi dapat dijalin dengan baik, maka keberadaan anggota, baik dalam hierarki kepengurusan ataupun tidak, akan terjaga dengan baik sehingga permasalahan seperti itu dapat diatasi. Hal ini meninjau ulang pada contoh permasalahan yang terjadi sebelumnya, ketika rayon ingin mengadakan mapaba rayon namun kemudian komisariat menolak untuk meratifikasi dengan alasan tertentu yang menimbulkan sedikit rasa tidak terima oleh rayon.

You May Also Like

3 comments

  1. begini shbt. organisasi pmii di kampusku ada permasalahn sedikit,
    permasalahnya begini, kita sebagai junior atau angkatan 9 dan 10
    ingin mengharmoniskan antara anggota pmii yaitu senior dan junior atau angkatan 9 dan 10 . mngapa sy blng bgtu, krn raut wajah dari senior kami sangat tidak mengenakan bagi kami, nah yang ingin saya minta kpd shbt/shbti gabaiaman carany kita harus megatasi mslh tersebut, sehingga pmii di kampus ku ini sejahtra aman dan tentarm.

    ReplyDelete
  2. wah saya juga tidak begitu paham solusi terhadap masalah tersebut. Tapi usul saja, coba ditelusuri apa masalahnya, jangan-jangan itu hanya salah paham saja (?). Karena banyak hal serupa terjadi hanya karena salah paham semata. Baru kalau memang ada masalah dicari jalan keluarnya bareng-bareng. Kalau masih ga nemu solusi, senyumin aja terus. Masa sih orang kalo disenyumin terus masih aja sewot, batu aja bisa lobang kena air dikit yang terus menerus. Yang penting jangan sampai bikin renggang lah, sayang sayang sodara dibuang-buang

    ReplyDelete
  3. salam pergerakan ��✊✊

    ReplyDelete