Diary of Life: 2020

Cara Menyimpan Kontak dari File Excel ke iPhone / Android

by Diary of Life - 12:46

Hola teman!

Sudah lama banget nih ga posting di sini, tapi kebetulan banget karena aku lagi happy karena menemukan cara tercepat untuk simpan ratusan kontak ke hape, jadi aku mau share sekarang, siapa tau bermanfaat juga buat kalian hihi xx

Kalau kalian sering jadi tim call centre sebuah acara (kaya aku baru-baru ini HAHA) pasti kalian paling males kan kalau harus mindahin kontak satu per satu dari file excel registrasi, nah ku cari-cari dan setelah 10 kali lebih trial and error, akhirnya aku nemu nih, dan sepertinya bisa bekerja entah hape kalian apa, aku sendiri sudah berhasil simpan ratusan kontak secara cepat berkat cara ini #Godbless :)

Oiya, sebelumnya aku udah pernah coba beberapa cara yang ada di Google, tapi gagal terus karena nomor hapenya malah tersimpan ke bagian "Notes" hufttttt :(

Langkah 1

Bikin file excel baru dan isi kolom paling atas dengan list ini secara berurutan:

First Name
Middle Name
Last Name
Tittle
Suffix
Initials
Web Page
Gender
Birthday
Anniversary
Location Language
Internet Free Busy
Notes
E-mail Address
E-mail 2 Address
E-mail 3 Address
Primary Phone
Home Phone
Home Phone 2
Mobile Phone
Pager
Home Fax
Home Address
Home Street
Home Street 2
Home Street 3
Home Address PO Box
Home City
Home State
Home Postal Code
Home Country
Spouse
Children
Manager's Name
Assistant's Name
Referred by
Company Main Phone
Business

Banyak yaa? HAHA nanti aku share aja deh file nya biar kalian tinggal input copy-paste aja :D

Nah, list di atas kita dapat dari list kolom yang ada di Google Contact, jadi kemungkinan berhasil tinggi karena sudah mencontek secara detail wkwk

Langkah 2

Setelah itu, isi kolom-kolom tersebut dengan data yang ingin kalian masukkan. Ga harus semua kolom diisi yaa, yang emang datanya kalian punya aja, aku isi First Name, Last Name, dan Mobile Phone aja juga bisa kok, so kurang lebih begini

First Name isi dengan nama depan yang ingin disimpan
Middle Name isi dengan nama tengah (kalau ga ada, yauda skip aja hehe)
Last Name isi dengan nama belakang
E-mail Address isi dengan e-mail
Mobile Phone isi dengan nomor hape yang ingin di simpan

Data di atas bisa kalian copy-paste aja yaa dari file yang sudah kalian punya.

Kalau sudah diisi, tampilannya kurang lebih akan seperti ini:

Tampilan File

Langkah 3

Nah, kemudian kalian save as file di atas ke format .CSV (Comma delimited) untuk kalian pengguna Windows atau .CSV (Macintosh) untuk kalian pengguna Macbook.

Pilihan Save As

Langkah 4

Selanjutnya, kita upload file tersebut ke Google Contact yang tersinkronisasi dengan hape yang akan kita gunakan. Caranya:

Login ke https://contacts.google.com/
Kemudian pilih Import dan lanjutkan dengan klik Select file lalu pilih file yang tadi sudah disiapkan di langkah-langkah sebelumnya, kemudian klik Import

Tampilan Google Contact

Tampilan Setelah File .CSV di-import

Ketika tahapan tersebut sudah selesai, maka kontak sudah tersimpan di Google Contact kita, dan otomatis akan tersimpan di hape yang tersinkronisasi dengan e-mail akun Google Contact tersebut, jadi jangan lupa disinkronkan dulu yaa e-mail dan hapenya

Contoh hasilnyaa, ini otomatis tersimpan di hapeku setelah aku import ke Google Contact

Daddy Zayn XD

Langkah 5

Nah, kalau kalian sudah ga perlu sama kontak yang barusan kalian simpan, cara hapusnya juga gampang hihi kalian tinggal hapus aja file/folder di Google Contact, maka otomatis nomor-nomor tersebut akan langsung hilang dari hape kalian.

Selamat Mencoba :)

NB:

kalian bisa unduh file excel nya di sini yaa http://bit.ly/fileuntukcontact

1 comments

Review Drama: REPLY 1988

by Diary of Life - 15:18

Even though I couldn't catch this Korean drama right after it was launched, I still love it so much. I watched it in October 2017 and continuously watch the clips up till now LOL XD

Reply 1988

Well, drama ini ga melulu soal cinta yang menye-menye kaya kebanyakan drama pada umumnya. Inti dari drama ini, sebagaimana judulnya, adalah untuk menceritakan kepada kita bagaimana kehidupan di masa lalu, which it meant by 1988. Jujur, sebagai anak kelahiran tahun 90an, drama ini bikin nostalgia banget, bener-bener berhasil bikin inget tentang interaksi sosial jaman dulu - sama temen, sama tetangga - yang udah sangat berbeda dibanding sekarang :'( Pantes banget kalo drama ini banyak ditonton, apalagi bagi generasi yang merasakan masa transisi dari sebelum globalisasi ke jaman yang modern ini.

Drama ini sederhana banget, berkisah tentang anak-anak kecil, Sung Deok-sun (Lee Hye-ri), Choi Taek (Park Bo-gum), Sung Sun-woo (Go Kyung-pyo), Kim Jung-hwan (Ryu Jun-yeol), dan Ryu Dong-ryong (Lee Dong-hwi) yang temenan dari jaman balita sampe mereka dewasa. Kisah mereka dijelaskan secara rinci, gimana pola pertemanan mereka dan hubungan mereka sebagai tetangga.

Tetangga, di masa ini sama artinya dengan keluarga. Tiada hari tanpa bertetangga wkwk. Anak-anak main ke rumah temennya udah kaya rumah sendiri, minta-minta makan ke rumah tetangga, saling tukar makanan, harta ga bikin sombong, dududuuuu syahdu ...

Nah, ketika mereka berlima sudah mulai dewasa, menginjak usia SMA, mulai lah ada baper di antara mereka. Secara, berlima dan ceweknya cuma ada satu wkwk. Deok-sun, gara-gara dikomporin sama temen-temennya - temennya bilang kalo di Sun-woo suka sama Deok-sun - mulai caper ke Sun-woo karena nganggep si Sun-woo suka sama dia. Apalagi si Sun-woo sering banget ke rumah Deok-sun buat pinjem barang-barang ga penting yang dia sendiri pun sebenernya punya HAHA. Sampai akhirnya ketahuanlah sama si Jung-hwan gelagat mereka berdua. Lama-lama, Jung-hwan ternyata mulai baper sama Deok-sun, tapi dia gapernah mau ngomong. Cuma berani berangan sama mengamati aja zz payah euy. Tapi, tindakan si Jung-hwan ke Dok-seon itu bener-bener ngebuktiin kalo dia peduli banget sama Dok-seon, sayang aja Dok-seon ga peka.

Sampailah suatu ketika si Sun-woo ke rumah Deok-sun buat menyatakan cinta. Deok-sun seneng banget dan grogi banget. Eh, ternyata si Sun-woo sukanya bukan sama Deok-sun, tapi malah sama kakaknya, Sung Bo-ra. Deok-sun marah dong sama Sun-woo meskipun si Sun-woo bingung karena dia gatau kalo Deok-sun ternyata suka sama dia LOL, dan dalam kejadian ini si Jung-hwan ngintip sambil senyum-senyum seneng sendiri. Akhirnya, meskipun kakaknya Deok-sun nolak Sun-woo, mereka jadian juga karena Sun-woo gigih banget.

Sun-woo dan Bo-ra

Mungkin karena memang masih remaja, si Deok-sun yang ngerasa sakit dan patah hati, sekalinya dibilangin temennya kalo Jung-hwan mungkin suka sama dia, eh langsung beralih ke Jung-hwan. Deok-sun jadi sering banget caper ke Jung-hwan dan kepedean gitu. Dan Jung-hwan di sini nyebelin banget karena dia suka tapi dia biasa aja dan ga nunjukkin gelagat apapun, bahkan cuek dan ngehindari Deok-sun.

Deok-sun dan Jung-hwan

Dan drama ini berhasil banget bikin penasaran karena dia nampilin hari tua Deok-sun bersama suaminya yang ga disebutin itu siapa. Karena suami Deok-sun berkemungkinan salah satu dari keempat temen cowoknya. Nah, di sini mulai terjadi bias di antara penonton wkwk, antara TIM JUNG-HWAN vs satu lagi wkwk. Aku sendiri secara pribadi udah ga setuju dan gasuka sama Jung-hwan karena terlalu payah dan gajelas, kasihan si Deok-sun nya hmm

Deok-sun dan Suami

Dan perlu diketahui dalam drama ini ada salah satu teman mereka yang lemot banget dan serba gabisa apa-apa kecuali main Baduk. Dia juara internasional Baduk, tapi karena itu dia jadi ga sekolah dan ga bergaul sama temen-temennya dan jadi gabisa apa-apa selain Baduk, what the ... Dia adalah Choi Taek wkwk dan siapa sangka ternyata dia juga suka sama Deok-sun bahkan entah sejak kapan. Dan dia, karena saking polosnya, berani ngomong ke teman-temannya tapi belum ngomong ke Deok-sun. Kenyataan ini pun baru diungkap di episode belakangan, sedangkan aku dari awal sudah bisa mengira kalo Choi Taek suka Deok-sun, tapi masih gatau siapa yang bakal nikah sama Deok-sun.

Choi Taek dan Deok-Sun

Ternyata, meskipun sampe akhir si Jung-hwan juga tetep suka sama Deok-sun, tapi Deok-sun nikahnya bukan sama Jung-hwan huhu tapi justru sama Choi Taek. Penonton drama ini dibikin kepo sama kenyataan bahwa Choi Taek dan Sun-woo jadi saudara tiri, dan Sun-woo nikah sama kakaknya Deok-sun, which mean kayanya susah deh kalo Deok-sun nikah sama Choi Taek. Tapi ternyata terlepas dari semua itu, ada momen dimana mereka tanpa saling bilang cinta ternyata sama-sama menyimpan rasa, dan ketika hal tersebut terungkap mereka masih memutuskan untuk tetap merahasiakan dari keluarga mereka untuk menunggu waktu yang tepat.

Alur ceritanya bagus banget sih menurutku pribadi, mulai dari penonton yang dipaksa menebak siapa suami Deok-sun, trus ada kejadian-kejadian yang bikin bumbu drama semakin renyah, dan momen ketika si Choi Taek yang paling polos dan longor justru jadi aktor utama, mengalahkan si Jung-hwan yang sudah banyak dimimpikan oleh penonton buat jadi pasangan si Deok-sun XD

Disclaimer:
I already wrote and uploaded this to my review page in 2017 tho

No comments

Review Drama: LOVE 020

by Diary of Life - 15:11

Hai guys, I would like to share my experience in watching this Chinese Drama.

LOVE 020

Sebenernya drama ini ringan banget, I mean dia cerita tentang kisah anak kuliahan dan kehidupannya yang gemar main game online. Wajar, karena drama ini cerita tentang anak jurusan ilmu komputer yang ambisius banget buat nyiptain game online sendiri.

Yang bikin gemay adalah pemain utamanya yang ganteng dan imut abis wkwk namanya Xiao Nai dan dimainkan oleh artis ~~kesayanganku~~ Yang Yang. Xiao Nai ini populer banget di kampusnya, Qing University karena memang udah ganteng, baik, dan cuek habis. Meskipun doi anak jurusan komputer dan ga tinggi, tapi doi jago main basket which is bikin cewek makin klepek-klepek. Nah di drama ini, gaada satu orang pun cewek yang ga suka sama dia (yaiyalaaah), termasuk salah satunya Bei Wei Wei.

Wei Wei and Xiao Nai

Wei Wei adalah junior Xiao Nai di ilmu komputer yang berstatus sebagai cewek favorit kedua di kampus. Doi juga suka sama Xiao Nai, tapi rendah diri banget ! Dia ga pernah sekalipun berani berharap bakal bisa bareng Xiao Nai. Nah, cewek ini suka banget main game online. Dan game yang mereka mainin pun ternyata adalah game yang sama.

Hubungan mereka berawal dari game online.

Tentu sudah bisa ditebak. Di dalam game mereka ketemu dan akhirnya menikah. Why so ? Simply because both Wei Wei and Xiao Nai in a high level of the game so no wonder why they're married. Tapi di balik itu semua, ternyata Xiao Nai sudah tau Wei Wei sejak lama, even dia diam-diam suka merhatiin Wei Wei dari belakang. Tapi karena Wei Wei pemalu jadi Wei Wei pun ga pernah berani baper dan ngerasa kalo Xiao Nai liatin dia, padahal mah iya atuh ! Gemes !

Wei Wei sama Xiao Nai janjian ketemu di jembatan kampus. Wei Wei dateng duluan, dan dia deg-deg kan karena menurut dia pasangan di game online itu udah kaya pasangan di dunia nyata. Eh, malah ketemunya sama senior Xiao Nai, yang ngeliatin Wei Wei dengan pandangan cuek dan dingin sampe si Wei Wei bingung mau nyapa apa engga. Pas di sapa, si Xiao Nai malah pergi. Bayangin aja lu cewek trus uda beraniin nyapa cowok malah dicuekin :"

Wei Wei gatau dan gapernah nyangka kalo pasangan dia di game online ternyata adalah senior favorit dari jurusannya, sampe akhirnya si Xiao Nai yang disapa terus pergi nengok ke belakang dan nyapa dia balik. Dari sinilah kemudian Wei Wei kaget dan seneng tau kalo Xiao Nai yang jadi pasangannya sama dengan Xiao Nai yang emang dia suka, OMG drama banget ya ?! Yaiyalah hmm

Ceritanya ga sampe sini aja, Xiao Nai sama Wei Wei masih punya banyak cerita karena banyak banget yang sirik sama Wei Wei. Wei Wei anak beasiswa kok bisa dapet Xiao Nai anak dosen yang populer di kampusnya. Akhirnya banyak isu menyebar di web kampus tentang Wei Wei.

Sebenernya ceritanya seru sih menurutku, tapi berhubung I am not in a good mood for writing jadi maafin yah kaya ga niat banget. Next time ku benerin inshaAllah :"(

Hikmah :

"Untuk mendapatkan orang yang diinginkan, at least kita harus punya titik temu dengan orang tersebut. Entah suka hal yang sama, pinter di hal yang sama, atau berada di jalur yang sama."

Disclaimer:
I already wrote and uploaded this to my review page in 2017 tho

No comments

Perempuan dalam Lingkaran Terorisme

by Diary of Life - 03:00

Belakangan ini media mulai menyoroti pergeseran peran perempuan dalam aksi teror. Perempuan yang sebelumnya hanya digunakan sebagai penunjang dalam terorisme kini justru terlibat aktif sebagai kombatan. Fenomena ini bukan hal baru dalam isu terorisme dunia. Vera Zasulich menjadi salah satu bukti adanya teroris perempuan sejak tahun 1878. Ia secara sengaja mengaku sebagai teroris setelah menembaki Gubernur St. Petersburg, Fedor Trepov yang dinilai telah memperlakukan tahanan politik Rusia secara tidak layak. Selain itu, Leila Khaled yang menjadi anggota Front Pembebasan Palestina juga digadang menjadi inspirasi bagi para militan perempuan di tahun 1970-an. Namun bagi Indonesia, aksi teror yang dilakukan oleh perempuan menjadi catatan baru. Keterlibatan perempuan sebagai kombatan langsung ramai muncul setelah tahun 2016. Kemunculan ini erat kaitannya dengan pergolakan internal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Pada tahun 2015, Brigade Al-Khansaa yang merupakan kelompok ISIS dengan anggota perempuan mengeluarkan manifesto tentang kewajiban perempuan dalam aturan khilafah. Manifesto tersebut mengatakan bahwa perempuan hanya bertugas sebagai istri dan ibu rumah tangga serta berkewajiban untuk menyembunyikan diri. Keikutsertaan perempuan dalam perang diperbolehkan hanya dalam keadaan darurat. Konsep tentang fungsi perempuan dalam jihad ini dibernarkan oleh ISIS melalui pemberitaannya. Majalah utama ISIS, Dabiq, sempat membahas perempuan secara khusus dalam tulisan berjudul “Jihad Tanpa Berjuang”. Sebagaimana diberitakan oleh Tirto.id, artikel tersebut menuliskan bahwa senjata perempuan bukanlah senapan atau sabuk peledak, melainkan perilaku dan pengetahuan yang baik. Bahkan, dikatakan bahwa perempuan yang baik adalah mereka yang menjaga rumahnya. Meskipun demikian, akhir paragraf artikel tersebut tetap menuliskan bahwa berperang menjadi penting bagi perempuan apabila musuh sudah memasuki kediaman.

Namun, pandangan ISIS mengenai fungsi perempuan dalam jihad mulai berubah seiring dengan melemahnya kekuatan di wilayah pusat ISIS seperti Mosul, Irak dan Raqqa, Suriah. Juru bicara dari imam besar ISIS mulai memberikan fatwa bahwa perempuan diperbolehkan untuk terjun langsung melakukan jihad. Solahudin dalam acara “Short Course Penguatan Perspektif Korban Dalam Peliputan Isu Terorisme Bagi Insan Media” yang diadakan oleh Aliansi Indonesia Damai (AIDA) menyampaikan, fatwa inilah yang disinyalir menjadi faktor pendorong para perempuan ISIS untuk mulai terlibat aktif dalam aksi teror. Di Indonesia sendiri, peran aktif perempuan dalam terorisme mulai marak setelah penangkapan Dian Yulia Novi sebagai tersangka perencanaan bom bunuh diri di Istana Negara dan Ika Purnama Sari atas rencana pengeboman di Bali pada tahun 2016.

Tersangka teroris perempuan semakin bertambah seiring dengan beredarnya anjuran resmi berjihad bagi perempuan dalam surat kabar ISIS yang terbit akhir tahun 2017. Pada bulan Mei 2018, dua perempuan bernama Dita Siska Millenia dan Siska Nur Azizah ditangkap karena menimbulkan kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Bagi keduanya, kerusuhan tersebut merupakan bagian dari bukti taat terhadap perintah amaliah ISIS untuk menyerang kepolisian. Selanjutnya, Puji Kuswati menjadi salah satu kombatan ISIS yang meledakkan bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia, Surabaya pada 13 Mei 2018 bersama dengan dua anak perempuannya yang masih di bawah umur. Aksi teror juga dilakukan oleh Puspitasari di rusun Wonocolo, Surabaya dan Tri Ernawati yang meledakkan diri di Polrestabes Surabaya sehari setelahnya.

Di tahun 2019, nama-nama perempuan kembali muncul dalam daftar panjang tersangka aksi teror. Solimah menjadi jihadis perempuan yang meledakkan diri dengan seorang anaknya yang berusia sekitar dua tahun saat hendak ditangkap oleh polisi. Aksi ini dilakukan setelah suaminya, Abu Hamzah ditangkap oleh polisi. Tidak lama setelah itu, polisi berhasil menangkap dua perempuan lain yang diduga berafiliasi dengan jaringan teroris Abu Hamzah. Kemunculan jihadis perempuan sekaligus menunjukkan adanya perubahan strategi ISIS dalam hal taktis. Secara garis besar, ada beberapa faktor utama yang disinyalir menjadi alasan ISIS untuk mulai melibatkan perempuan secara aktif dalam aksi teror, seperti keamanan, provokasi dan publisitas.

Dalam kaitannya dengan faktor keamanan, perempuan dinilai bisa lebih mudah dalam mengelabuhi dan menghindari pemeriksaan petugas keamanan. Pandangan atau stigma yang ada pada perempuan dianggap akan membuat penegak hukum lengah dalam melakukan deteksi dini keterlibatan perempuan dalam aksi teror. Jika hal tersebut benar, maka aksi teror yang dilakukan oleh perempuan akan memiliki persentase keberhasilan yang lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan alasan provokasi dimaksudkan untuk lebih mendorong jihad di golongan laki-laki. Keberadaan jihadis perempuan akan mampu mempengaruhi laki-laki untuk lebih agresif lagi dalam melakukan aksi teror sebagai bentuk jihad. Dengan adanya konsep mengenai laki-laki sebagai imam yang harus selalu lebih unggul daripada perempuan membuat jihadis perempuan sangat efektif untuk meningkatkan semangat pejihad laki-laki.

Faktor selanjutnya adalah publisitas, yang memiliki hubungan erat dengan peran media. Aksi pengeboman yang dilakukan oleh perempuan juga dianggap menjadi cara yang mudah untuk menarik perhatian media. Minimnya keterlibatan aktif perempuan dalam aksi teror akan menjadikannya sebagai highlight dalam pemberitaan, baik skala nasional ataupun internasional. Jihadis perempuan akan membuat media terfokus dalam pemberitaan terkait dengan pelaku. Peliputan media tentang pelaku yang tidak mungkin dipisahkan dengan kelompok afiliasinya akan semakin meningkatkan popularitas jaringan terorisme. Padahal, publisitas seperti ini justru menjadi tujuan dari kelompok jaringan terorisme karena dianggap menguntungkan dalam perekrutan. Lebih jauh lagi, pemberitaan media bahkan mampu dijadikan sebagai alat komunikasi bagi jaringan terorisme.

Beberapa faktor di atas menunjukkan meningkatnya peran perempuan dalam terorisme yang sekaligus menuntut adanya strategi baru dalam counter-terrorism. Perempuan harus mulai dilibatkan secara aktif dalam melawan terorisme. Strategi semacam ini menjadi penting karena perempuan dianggap mampu lebih akurat dalam mendeteksi jihadis perempuan. Hal ini sudah dilakukan oleh Civilian Joint Taskforce (C-JTF), kelompok milisi sipil untuk melawan Boko Haram. Komi Kaje merupakan salah satu korban tidak langsung yang memutuskan untuk bergabung dengan kelompok tersebut. Kaje menjelaskan bahwa kelompok radikal menggunakan banyak perempuan untuk melakukan pertempuran perang, sehingga perempuan dibutuhkan untuk menjalankan strategi perlawanan. Strategi ini dilakukan dengan menempatkan perempuan pada target lokasi yang sudah terdeteksi. Perempuan kemudian akan ditugaskan oleh intelijen untuk mendeteksi jihadis perempuan yang akan melakukan bom bunuh diri di tengah keramaian.

1 comments

Diary of Life

Cara Menyimpan Kontak dari File Excel ke iPhone / Android

Review Drama: REPLY 1988

Review Drama: LOVE 020

Perempuan dalam Lingkaran Terorisme

About me

Follow Me

recent posts

Popular Posts

Blog Archive

Labels