Salam Teman Manisku,
Sekarang aku bakal bahas tentang hal-hal yang menurutku penting banget dipersiapkan sebelum ke China. Semoga bermanfaat !
Hal yang paling penting untuk diketahui sebelum pergi ke China adalah cuaca ataupun musim yang sedang in di China. Jangan sampai cuaca di China sedang winter tapi baju yang dibawa justru baju yang tipis atau sebaliknya. Kalian bisa cek cuaca setiap saat di accuweather.com untuk mengetahui cuaca terkini. Kalau cuaca sedang summer, bawaan mungkin tidak akan jadi masalah untuk bagasi. Tapi kalau winter, bawa baju tebal tentu bakal jadi pertimbangan. Cara yang paling mudah untuk packing baju untuk winter holiday adalah dengan membawa longjohn dan sweater. Usahakan untuk membeli barang ketika sudah sampai di tempat tujuan, selain menghemat bagasi tentu juga lebih asyik bukan :) Intinya, hindarilah membawa barang yang kemungkinan besar bisa banget dibeli di tempat tujuan.
Uang
Jangan lupa untuk menukar uang sebelum pergi ke luar negeri. Terlebih di China, mata uang Dolar AS pun cukup sulit diterima. Untuk pemegang kartu ATM bank dengan logo Visa atau MasterCard, cobalah cek dulu kurs penukaran rupiah ke yuan, apabila nilai rupiah cukup tinggi maka tidak perlu menukar banyak uang di Indonesia. Tukar uang secukupnya untuk keperluan sehari misal. Kemudian ambillah uang melalui ATM bank yang memiliki logo Visa atau MasterCard ketika sudah sampai di China, biasanya ICBC atau Bank of China dan beberapa bank lainnya. Nilai tukarnya lebih murah daripada di counter penukaran uang asing. Kena charge pasti, tapi hanya Rp. 20.000,- untuk sekali penarikan (pengalaman menggunakan Bank Mandri) dengan nilai kurs 1 元 = Rp. 1.972,- sedangkan aku tukar di counter penukaran uang asing harga 1 元 = Rp. 2.100,- hingga Rp. 2.500,-. Maka perlu sekali untuk memperhatikan nilai kurs tukar di counter dengan bank. Tapi, tetap bawa uang Yuan untuk keperluan di hari-hari awal ya.
Makanan
Buat nyari makanan halal di China menurutku bukan hal yang gampang, kecuali kalian bawa teman yang sudah pandai baca Mandarin atau paham wilayah sekitar. Namun, di setiap tempat ramai atau tempat wisata di China, biasanya ada setidaknya satu restoran halal. Atau jika sudah menyerah untuk mencari, kalian bisa beli onigiri di Family Mart dan sejenisnya. Info dari teman, makanan halal yang paling mudah ditemukan adalah 兰州拉面 (lanzhou lamien, cara baca: lancou lamien) dan kebanyakan berada di sekitar masjid. Lanzhou lamien sendiri adalah mie khas Lanzhou, wilayah yang memiliki penduduk muslim cukup banyak di China. Ciri khas lain dari restoran halal di China adalah tulisan-tulisan Arab yang terpampang di pintu resto atau di atas pintu resto, ini ciri yang paling mudah ditemukan. Untuk harga, makanan standar di China (bukan makanan mewah) berkisar antara 15 元 - 30 元. Air mineral botol berkisar antara 1 元 - 5 元. Sedangkan snack dan cemilan berkisar antara 4 元 - 20 元. Untuk minuman lainnya seperti teh tarik dan susu, di vending machine harga antara 5 元 - 10 元. Vending machine sangat mudah ditemui di stasiun MRT. Alternatif lain, kalian bisa ke restoran seafood karena makanan laut sudah pasti halal, selama tidak mendapat campuran barang haram seperti minyak babi.
Untuk berhemat, pilihlah makanan di resto biasa daripada di tempat makanan cepat saji seperti McDonald, KFC, ataupun Starbuck karena harganya cukup mahal. Tapi kalau Starbuck botol di supermarket sepertinya lebih murah, mungkin sekitar 25 元 - 35 元. Misal di Indonesia harga menu paket burger, minum, dan kentang di McDonald Rp. 40.000,- maka di China harganya adalah 40 元 means sekitar Rp. 80.000,-. Begitu juga fastfood resto lainnya. Kecuali Subway, dia harga standar tapi well it serves pork.
Di China makanan mie udah jadi kaya makanan pokok, jadi jangan kaget kalo kalian bakal sering banget makan mie di saat kepepet. Oiya, karena di China makannya make sumpit, kalian harus tau bahwa sumpit tidak boleh diletakkan sembarangan. Yang paling penting adalah jangan manancapkan sumpit ke nasi atau makanan karena dianggap pamali, menyerupai dupa dan bikin umur pendek kalo buat orang China. Kalian pasti bakal diliatin kalo sampe ngelakuin ini. Kalo kesulitan makan pake sumpit, jangan sungkan buat minta sendok, mereka pasti punya. Dan lagi, makanan China rata-rata porsinya banyak :D
Banana Milk |
My Favorite Nǎichá |
Adat dan Tata Krama (Kebiasaan orang China)
Yang paling terkenal di China mungkin adalah kamar mandinya yang kelewat ekstrem. Jangan kaget kalau kalian nanti nemuin kamar mandi tanpa pintu, kamar mandi tanpa air, dan kamar mandi tanpa tisu sekalipun. Aku juga heran bagaimana orang bisa buang air di tempat yang (seringnya) bau banget dan banyak kotoran belum disiram, bahkan di hostel sekalipun (pengalaman di Shanghai). Kejadian ini mengingatkan untuk selalu cek review hostel atau hotel sebelum benar-benar memesannya. Dengan kondisi kamar mandi China yang seperti ini, apabila memakai kamar mandi bersama di hostel atau kereta, usahakan untuk memakainya di awal (pagi hari) atau setelah dibersihkan. Hindari memakai kamar mandi di tempat umum (stasiun MRT dan sebagainya) karena biasanya tidak terawat. Selalu bawa tisu atau air kemasan untuk bersuci setelah buang air, jangan terlalu berharap dengan fasilitas kamar mandi di China. Kadang aku heran, mereka punya kebiasaan seperti itu tapi masih tutup hidung kalo masuk kamar mandi, trus kalo uda tau bau kenapa ga di siram --" Mandi juga seperti itu, mereka biasanya jarang mandi pagi apalagi kalau winter, jadi cobalah untuk memahami maksud terselubung saya hehe.
Kedua, jangan kaget kalo nemu banyak banget orang yang ngeludah sembarangan, memang mereka begitu, dimanapun. Biasanya habis batuk-batuk, mereka bakal langsung ngeludah tanpa liat kanan kiri, jadi jangan mendekat. Ketiga, di China tidak terbiasa mengucapkan terimakasih (谢谢 : xiexie) meskipun kepada penjual. Pengalaman, aku kebiasaan bilang terimakasih setelah beli sesuatu dan aku bilang makasih ke penjual buah waktu itu terus penjualnya cuma bilang "ha ha". Awalnya kupikir dia bilang "hao hao" yang artinya "baik", ternyata pas aku tanya temenku kenapa ketawa, dia bilang kalo "ha ha" itu artinya dia ketawa. Dan memang ucapan termakasih mungkin tidak lumrah di sini.
Keempat, mereka tidak terlalu suka antri (sama aja kaya Indo zz), tapi kalo ada petugas baru mereka bisa rapi. Jadi, kata temenku, kalo kalian terlalu tertib di China kalian bakal ditindas means kalo kalian antri dan diserobot diem aja, kalian bakal diserobot sama orang-orang sampe akhirnya kalian berada di barisan terakhir. Pengalaman pas di Bandara KLIA2, pesawat tujuan Hangzhou 93% isinya adalah Chinese dan aku sempat bingung dengan mereka yang bawa bagasi kabin lebih dari dua tas dan gabisa antri. Berkali-kali diingatkan sama petugas balik lagi berhamburan. Karena aku sendirian, awalnya aku ngalah aja kalo diserobot. Sampai akhirnya aku sadar aku telah "ditindas" -hiks sedih- dan akhirnya aku balik nyerobot sebagai upaya self-defense haha *maafkan*. So, pinter-pinter menyesuaikan diri.
Keempat, mereka tidak terlalu suka antri (sama aja kaya Indo zz), tapi kalo ada petugas baru mereka bisa rapi. Jadi, kata temenku, kalo kalian terlalu tertib di China kalian bakal ditindas means kalo kalian antri dan diserobot diem aja, kalian bakal diserobot sama orang-orang sampe akhirnya kalian berada di barisan terakhir. Pengalaman pas di Bandara KLIA2, pesawat tujuan Hangzhou 93% isinya adalah Chinese dan aku sempat bingung dengan mereka yang bawa bagasi kabin lebih dari dua tas dan gabisa antri. Berkali-kali diingatkan sama petugas balik lagi berhamburan. Karena aku sendirian, awalnya aku ngalah aja kalo diserobot. Sampai akhirnya aku sadar aku telah "ditindas" -hiks sedih- dan akhirnya aku balik nyerobot sebagai upaya self-defense haha *maafkan*. So, pinter-pinter menyesuaikan diri.
Kelima, orang China umumnya cuek. Karena cuek ini, mereka mungkin saja berantem dimanapun. Selama di China, aku udah nemuin dua kali orang berantem yang sampe teriak-teriak di tempat umum. Pertama di jalan dan kedua di kereta. Lingkungan serasa milik mereka. Begitu juga saat berkendara, jangan harap kalian bakal aman ketika kalian sudah mengikuti rambu yang ada. Usahakan tetap tengok sekitar. Emak-emak di China juga sama aja, malah suka teriak kalo mau nabrak orang. Yang kuat kalo ngadepin orang naek motor listrik, sukanya bunyiin klakson dan maunya jalan milik sendiri.
Keenam, di China banyak pejalan kaki bahkan orangtua sekalipun. Ini hal bagus yang harus dibiasakan dan ditiru selama di China. Wilayah China yang luas melahirkan tempat wisata yang cukup luas dengan jarak antar tempat yang juga luas, jadi persiapkan kaki dengan baik. Bawalah sepatu yang memang enak dan nyaman untuk dipakai berjalan jauh dan lama. Jangan sampai karena malas jalan kaki karena sepatu tidak sesuai dan tidak nyaman akhirnya batal jalan-jalan.
Bahasa dan Peta
Jangan lupa untuk membawa catatan tentang hal-hal penting dalam bahasa Mandarin, kalau perlu tulis juga aksaranya dalam kertas untuk ditunjukkan kepada native saat bingung atau tersesat, karena salah pengucapan akan membuat mereka tidak paham. Mereka tidak terlalu "bangga" dengan bahasa Inggris. Jangan terlalu berharap penjaga kasir atau petugas bandara paham benar dengan bahasa Inggris, sangat jarang. Bahkan pas aku mau boarding, petugas maskapai internasional pun tidak bisa menjelaskan dengan bahasa Inggris and he said "I can speak English only little".
Namun untuk nama jalan dan wilayah, umumnya masih dilengkapi dengan tulisan atau bahasa Inggris. Usahakan untuk mengambil peta yang disediakan di stasiun MRT untuk memudahkan perjalanan. Sekarang, Google Maps bahkan sudah menyediakan peta sekaligus dengan fasilitas umum yang bisa dinaiki. Tapi akan lebih gampang jika kalian men-download aplikasi Metro Man di gadget karena sudah sangat lengkap dengan penjelasan yang mudah.
Jangan lupa bahwa di China berbagai sumber internet telah di block termasuk Google, siapkan VPN sejak dari Indonesia.
Jadwal Buka
Karena China memiliki empat musim, jangan lupa untuk selalu memperhatikan jadwal buka sebelum keberangkatan. Jadwal buka tempat wisata akan disesuaikan dengan musim yang ada, itu berarti bahwa beda musim beda pula jadwal buka dan tutupnya. Perbedaan harga mungkin juga berlaku, namun cukup jarang terjadi. Banyak tempat wisata China yang memberlakukan harga khusus bagi pelajar, cobalah untuk menunjukkan kartu pelajar, who knows it'll work hehe
Oleh-Oleh
Belilah oleh-oleh di wilayah seperti pasar yang umumnya berbentuk seperti district khusus.Di Beijing kalian bisa beli di Wangfujing misalnya. Di tempat ini, harga bisa ditawar terlebih jika membeli dalam jumlah yang banyak. Pintarlah untuk melakukan bluffing, karena mereka cenderung marah apabila proses tawar-menawar gagal. Jika ingin pergi karena harga tidak cocok, tawarlah dengan harga yang sangat rendah hingga akhirnya penjual menyerah. Jika proses tawar menawar belum selesai dan kalian pergi, jangan kaget kalo penjual bakal teriak atau bahkan menarikmu untuk menyelesaikan tawaran harga.
Untuk oleh-oleh makanan, usahakan minta tolong untuk menunjukkan makanan yang halal. Karena aku berkerudung, pas beli oleh-oleh penjualnya sudah paham dan kasih tau mana yang tidak boleh untuk dimakan alias mengandung minyak babi atau lainnya. Karena ini di China, mungkin akan sedikit sulit. Tapi sudah ada banyak makanan olahan China yang memiliki sertifikasi halal, ada logonya.
Oleh-oleh di China, yang terkenal tentu adalah teh. Ada banyak macam teh di China dan mereka membuat teh dari bahan apa saja yang tentunya memiliki khasiat alami. China cerdas memanfaatkan makanan sepele untuk dijadikan menjadi oleh-oleh, contohnya adalah kue yang terbuat dari kacang hijau, biji blewah, dan sebagainya. Selain makanan, oleh-oleh China umumnya adalah gantungan kunci yang bertuliskan nama marga dalam aksara China, ini yang cukup murah untuk oleh-oleh dengan harga antara 10 元 - 30 元. Untuk oleh-oleh yang lebih bagus lagi, ada lukisan dari anyaman benang dengan harga sekitar 50 元 - 400 元.
Hiasan Dinding |
Bookmark |
Gantungan Koin |